Saturday, December 18, 2010

Kehidupan


Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup,
yaitu keadaan yang membedakan organisme (makhluk hidup)
dengan benda mati.
Berbagai jenis organisme dapat ditemukan di dalam biosfer bumi.
Ciri umum organisme-organisme tersebut—tumbuhan, hewan,
fungi, protista, archaea, dan bakteri—ialah bentukan sel berbahan
dasar karbon dan air dengan pengaturan kompleks dan informasi
genetik yang dapat diwariskan. Organisme-organisme tersebut
melakukan metabolisme, mampu tumbuh dan berkembang,
tanggap terhadap rangsangan, berkembang biak, dan beradaptasi
terhadap lingkungannya melalui seleksi alam.
Suatu entitas dengan ciri-ciri di atas disebut sebagai organisme
hidup, yaitu makhluk hidup. Namun demikian, tidak semua definisi
kehidupan menganggap semua ciri tersebut penting. Contohnya,
kemampuan untuk memiliki keturunan dengan modifikasi sering
dianggap sebagai satu-satunya ciri utama kehidupan. Definisi ini
mencakup virus, yang umumnya tidak tercakup dalam definisi
yang lebih sempit karena virus tidak memiliki sel dan tidak
melakukan metabolisme.
Ciri-ciri kehidupan
Ciri-ciri kehidupan mencakup keteraturan, reproduksi,
pertumbuhan dan perkembangan, pemanfaatan energi, respons
terhadap lingkungan, homeostasis, dan adaptasi evolusioner.[1]
Kehidupan tersusun sangat teratur; dalam hierarki yang terdiri dari
tingkatan-tingkatan struktural, setiap tingkat merupakan
pengembangan dari tingkatan di bawahnya. Diawali dari tingkat
paling rendah, atom-atom disusun menjadi molekul-molekul
biologis yang kompleks yang kemudian tersusun menjadi
organel, yang lalu menjadi komponen-komponen sel. Terdapat
organisme yang terdiri dari sel tunggal, dan terdapat pula
organisme lainnya yang merupakan agregat multiseluler dari
banyak tipe sel yang terspesialisasi dan saling bekerja sama. Pada
organisme multiseluler, sel-sel yang sama dikelompokkan menjadi
jaringan, susunan spesifik dari jaringan-jaringan yang berbeda
membentuk organ, dan organ-organ bergabung membentuk
sistem organ. Individu organisme dari spesies yang sama dan
hidup di tempat tertentu dapat berkelompok membentuk suatu
populasi; populasi-populasi dari berbagai spesies berbeda yang
hidup di daerah yang sama membentuk suatu komunitas biologis,
dan interaksi-interaksi komunitas yang juga menyertakan unsur-
unsur abiotik dari lingkungan membentuk suatu ekosistem. Setiap
tingkatan struktur biologis tersebut mempunyai sifat-sifat baru
yang tidak dijumpai pada tingkat organisasi di bawahnya yang
dihasilkan dari interaksi antarkomponen pada suatu tingkat.[1]
Makhluk hidup mampu menghasilkan sendiri keturunannya
melalui proses reproduksi. Reproduksi dapat berupa pembelahan
sebuah sel menjadi dua sel baru. Istilah reproduksi umumnya
digunakan untuk menyebut proses menghasilkan suatu individu
baru (secara aseksual, yaitu dari satu organisme induk, ataupun
secara seksual, yaitu dari dua organisme induk yang berbeda),
walaupun istilah tersebut sebenarnya juga menggambarkan
proses menghasilkan sel-sel baru dalam proses pertumbuhan.
Dalam proses pertumbuhan, suatu makhluk hidup mengalami
peningkatan ukuran pada semua atau sejumlah besar bagian
tubuhnya. Pada organisme multiseluler, pertumbuhan biasanya
berarti pertumbuhan populasi sel akibat proses perbanyakan sel.
Pertumbuhan umumnya diiringi dengan perubahan bentuk dan
fungsi bagian tubuh makhluk hidup, yaitu dalam proses
perkembangan.
Ciri kehidupan berikutnya ialah pemanfaatan energi, yaitu bahwa
makhluk hidup mengambil energi dan mentransformasinya
sehingga dapat digunakan untuk melakukan berbagai pekerjaan.
Proses ini terwujud sebagai metabolisme, yaitu pertukaran
molekul secara terus-menerus di antara bagian-bagian organisme
dan di antara organisme dan alam sekitarnya.[2] Metabolisme
terdiri dari penguraian bahan organik (katabolisme) dan
pengubahan bahan organik menjadi komponen selular
(anabolisme).
Makhluk hidup juga tanggap terhadap macam perubahan tertentu
di alam sekitarnya yang bertindak sebagai stimuli. Tanggapan atau
respons tersebut dapat berbentuk macam-macam, dari kontraksi
pada organisme bersel tunggal jika disentuh, sampai reaksi
kompleks yang melibatkan semua indera pada hewan tingkat
tinggi. Ketanggapan ini bergantung pada koordinasi aktivitas
bagian-bagian organismenya, yang pada organisme tingkat tinggi
dapat dicapai dengan hormon (pada hewan dan tumbuhan) dan
dengan saraf serta otot (pada hewan saja).[2]
Mekanisme-mekanisme pengatur menjaga agar lingkungan
internal suatu organisme tetap berada pada batas-batas yang
sewajarnya walaupun lingkungan eksternalnya terus berubah.
Proses pengaturan ini dinamakan homeostasis.[1] Contohnya ialah
proses berkeringat untuk menurunkan suhu tubuh.
Kehidupan terus berkembang sebagai hasil dari interaksi antara
organisme dengan lingkungannya. Kemampuan organisme untuk
berubah seiring waktu menanggapi lingkungan disebut adaptasi.
Kemampuan ini merupakan dasar proses evolusi dan ditentukan
oleh hereditas organisme maupun komposisi zat yang
dimetabolisme serta faktor eksternal.
Sejarah kehidupan
Makhluk hidup bersel satu adalah makhluk yang pertama
berkembang. Jutaan tahun kemudian kehidupan di laut mulai
berkembang. Binatang kerang muncul, lalu ikan kemudian disusul
amphibi. Lambat laun binatang daratan berkembang pula muncul
reptil, burung dan binatang menyusui. Baru kira-kira 25 juta tahun
yang lalu muncul manusia kemudian berkembang berkelompok
dalam suku-suku bangsa seperti saat ini, dan hampir di setiap
sudut bumi ditempati manusia.

No comments:

Post a Comment