Thursday, July 15, 2010

rinduku

tatkala rindu dingin mendekap tubuh ini dengan
erat,maka terciptalah satu keajaiban antara dua
jiwa,
tatkala bilangan tasbih rindu semakin mengejar
dengan pantas angka rindu di hadapan,maka
wujudlah satu perasaan sayang yang semakin
menebal di jiwa yang semakin layu dikala
kehilangan air siraman kasih....
tatkala bilangan tasbih rindu semakin memanjang
dan terwujud satu destinasi harapan impian dan
keinginan,maka perasaan dua jiwa satu hati
semakin jauh menghayutkan cinta ke alam
perbedaan.....
tatkala tasbih rindu semakin hampir dengan ke
ujung pengakhiran,maka disitulah cinta terbukti
dan kesahihan cinta terukir di barat tanpa sempat
merasa gelap...
April,
senyummu ibarat pelangi dalam hidupku
Tawamu ibarat cerianya hari-hari yang aku lalui
Gurau sendamu umpama penyegar dalam setiap
saat yang ku jalani..
Satu saat kita berkenalan untuk menjalin
percintaan..
Satu menit untuk saling faham-memahami...
Satu jam untuk sudah mulai beramah mesra
Satu hari sudah cukup untuk berbagi segala
cerita suka dan duka...

Tuesday, July 13, 2010

isi hati u/ ibuku

besar pengorbanan yg Engkau berikan
tak satu'pun langkah'mu yg tak berarti di hidupku
kau keluarkan semua tenaga'mu untuk melahirkan'ku
meski semua yg terbaik telah ku berikan pada'mu
itu semua tak akan bisa menggantikan semua
secoret kata ini, kutuliskan
betapa besar pengorbanan'mu untuk anak'mu
kini aku bisa memahami,
betapa berartinya diri'mu di dunia'ku
tak mampu aku membalas semua pengorbanan'mu
hanya menghormati dan memberi yg terbaik untuk'mu
meski tak besar,aku terus berusaha untuk bisa membuat diri'mu
tersenyum melihat anak'mu
IBU terima kasih, kasih dan pengorbanan'mu akan terus aku ingat...

Monday, July 12, 2010

belum ada judul

Maaf saya tidak dapat menemukan judul yang tepat
untuk untaian kalimat yang hendak saya tulis
hari-hariku dipenuhi oleh suara-suara tak bergetar
seperti kemarin ....
getaran itu semakin lama semakin sayup... perlahan
getaran itu melemah dan berhenti
seperti denyut nadi anak-anak ingusan
tak terdengar mereka oleh gesekan angin
Jika demokrasi adalah judul terindah bagi suatu bangsa
maka bangsaku hendak menggunakannya pula
mereka mengorbankan jiwa dengan sukarela atau dengan
pesan
mereka sama-sama berdarah dan bahkan hilang oleh
dahaga tanah
aliran sari-sari makanan kebebasan tak pernah sampai
tersebar ke seluruh tubuh
berhenti mereka di antara lembaran-lembaran kertas
berstempel
Maaf jika hidupku adalah demokrasi
nampaknya ia tak punya judul lagi
kadang saya merasa sangat berharga dan ingin hidup
seperti jiwa Chairil Anwar
namun kadang saya menemukan ketidakbernilaian
yang mendorongku untuk mengakhiri hidup
the object of my affection telah mati
bersama judul tulisan-tulisan tentang demokrasi yang
semakin kabur...

untuk seorang ayah

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di
sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu
Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.
Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu...